7 Cara Hidup Sehat dan Nyaman Bersama Hipertensi

hypertension-867855_640

Menurut berbagai literatur, baik dari dalam maupun luar negeri, seseorang dinyatakan mengidap hipertensi bila memiliki tekanan darah sistolik ≥ 140 mmHg dan atau tekanan darah diastolik ≥ 90 mmHg, pada pemeriksaan yang berulang. Tekanan darah merupakan kekuatan darah menekan dinding pembuluh darah arteri. Tekanan yang terlalu tinggi akan memaksa kerja jantung dan menyebabkan  kerusakan pada pembuluh darah arteri.

Seseorang yang berusia di bawah 60 tahun akan dinyatakan mengidap hipertensi jika tekanan darahnya lebih dari 140/90 mmHg. Sedangkan bagi yang berusia di atas 60 tahun, dirinya akan dinyatakan memiliki hipertensi apabila memiliki tekanan darah lebih dari 150/90 mmHg. Saat seseorang sudah didiagnosis mengidap hipertensi, dokter spesialis penyakit dalam akan meresepkannya obat penurun darah tinggi yang harus rutin dikonsumsi sesuai anjuran. Selain itu, untuk mencegah meningkatnya tekanan darah, pengidap hipertensi dianjurkan untuk melakukan modifikasi gaya hidup jika ingin tetap hidup sehat dan nyaman bersama hipertensi. Apa saja perubahan gaya hidup yang perlu dilakukan pengidap hipertensi?

Mengendalikan Berat Badan

Kelebihan berat badan dapat memicu timbunan lemak pada pembuluh darah. Pembuluh darah yang menyempit akan menyebabkan tekanan darah semakin meningkat. Maka dari itu, kendalikan berat badan Anda agar tidak berlebih dan menjadi obesitas yang dapat memperparah kondisi hipertensi.

Berhenti Merokok

Kandungan nikotin dalam rokok merupakan salah satu penyebab meningkatnya tekanan darah. Oleh karenanya, berhenti merokok akan secara langsung membantu menurunkan tekanan darah.

Membatasi Konsumsi Garam

Mengurangi asupan garam dapat mengurangi pemberian dosis obat pada hipertensi. Dianjurkan asupan garam tidak melebihi 2 gram per harinya. Sodium (Natrium), yang merupakan komponen utama dari garam, dapat meningkatkan tekanan darah dengan cara menahan cairan tubuh dan akibatnya akan membebani kerja jantung.

  1. Berolahraga Secara Teratur

Olahraga sebaiknya dilakukan secara teratur selama 30-60 menit per hari, minimal 3 kali seminggu. Selain membakar kalori, olahraga dapat melatih kerja jantung agar lebih kuat. Satu hal yang perlu diperhatikan, bagi Anda pengidap hipertensi, usai berolahraga lakukanlah pendinginan sejenak agar tekanan darah tidak mengalami penurunan secara mendadak.

  1. Mengendalikan Stres

Stres akan mendorong Anda melakukan kebiasaan buruk seperti konsumsi makanan tidak sehat atau merokok yang dapat memicu kenaikan tekanan darah. Oleh karena itu, mengendalikan stres sangat dianjurkan, terutama bagi pengidap hipertensi. Meditasi, yoga, tai chi, atau mengambil napas dalam-dalam dapat membantu mengendalikan stres.

  1. Tidur yang Cukup

Menurut studi yang dilakukan Journal Sleep Medicine kepada 225.000 subjek, seseorang yang sering tidur kurang dari enam jam sehari cenderung akan mengidap hipertensi di kemudian hari. Tidur sehat bagi orang dewasa sebaiknya selama 6-8 jam sehari.

  1. Teliti Terhadap Obat yang Dikonsumsi

Obat flu yang mengandung dekongestan, beberapa penghilang nyeri, obat diet, dan kontrasepsi hormonal dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah. Oleh karena itu, pengidap hipertensi dianjurkan untuk berkonsultasi dengan dokter sebelum mengonsumsinya. Selain itu, jika Anda ingin mengonsumsi obat-obatan herbal, konsultasikanlah dengan dokter spesialis penyakit dalam. Hal ini karena obat-obatan herbal berisiko menimbulkan reaksi terhadap obat yang diresepkan oleh dokter.

Hal-hal di atas akan membantu mengendalikan tekanan darah dan mengurangi dosis obat hipertensi yang harus Anda konsumsi. Hidup Anda pun akan berjalan lebih normal dan sehat. Tapi, satu hal yang perlu anda lakukan yakni pantaulah secara berkala tekanan darah Anda dan selalu konsultasikan kondisi Anda pada dokter spesialis penyakit dalam terbaik melalui Konsula.

Sumber : webmd.com, ncbi.nlm.nih.gov, everydayhealth.com

Facebook Comments